Walikota Batam Dianggap Tidak Sanggup Tertibkan Pungli PPDB

oleh -31 Dilihat
oleh
Ketua LSM Gebuki , Thomas AE . foto / as . (potretkepri.com)
Ketua LSM Gebuki , Thomas AE . foto / as . (potretkepri.com)
Ketua LSM Gebuki , Thomas AE . foto / as . (potretkepri.com)

Batam , potretkepri.com-Walikota Batam , H Rudi SE , dianggap tidak sanggup menertibkan maraknya pungutan liar (pungli) pada Pendaftaran Penerimaan Didik Baru (PPDB) yang nyaris terjadi dibergagai sekolah di Kota Batam .

Aksi pungutan liar ini tidak hanya membuat para orangtua murid stress , namun calon siswa`pun ikut stress karena melihat betapa sulitnya untuk diterima sekolah jika tanpa menyetor dana pelicin.

Celakanya lagi . calon siswa secara terang – terangan menyaksikan orangtuanya menyetorkan sejumlah uang sogokan supaya mereka bisa diterima sekolah yang dituju.”ini meneydihkan , dan menunjukkan kegagalan Walikota menertibkan pungli PPDB . padahal pungli tidak jauh berbeda dengan korupsi . seolah pungli sudah bagian dari kegiatan pada penerimaan calon siswa baru ” demikian diutarakan Ketua LSM Gerakan Berantas Korupsi Thomas AE ,kepada potretkepri , Kamis (30/6).

Aktivis senoir Kota Batam ini mengatakan . seharusnya Walikota Batam , bisa memberikan solusi yang bijak dan arif untuk mengatasi persoalan carut marutnya pendidikan di Batam dan mengambil tindakan tegas terhadap aksi pungli juga memberikan sanksi terhap Kepala sekolah (Kepsek) tersebut. ” pungli disekolah-sekolah sudah sama dengan penyakit kanker stadium 3 , dan Walikota sebaiknya menegur bila perlu mengganti kepala sekolah-nya ” tambah dia.

Ditambahkan`nya. sogok menyogok dan suap menyuap , bukan hal yang baru disekolah-sekolah dan hampir semua lapisan masyarakat merasakan kesulitan , kesusahan memasukkan anak-anaknya kesekolah . ” ternyata , usut-usut punya usut , pungli sudah menjadi ajang subur disekolah-sekolah ” tegasnya.

Selain itu , salah satu orangtua calon siswa yang anaknya kalah dalam PPDB online disalah satu SMKN didaerah Tiban Kecamatan Sekupang , kepada potretkepri.com , mengatakan dimintai uang pelicin sebesar Rp.3000.000; rupiah supaya anaknya ditolong masuk ke sekolah itu. padahal orangtua calon siswa ini hidup dibawah garis kemiskinan yang selalu mengharfkan beras raskin.

” ada seseorang yang mengaku guru di SMKN itu , meminta kepada saya sebesar Rp.3 juta untuk biaya memasukkan anaknya saya . padahal biaya seragam , buku , ansuransi disekolah itu sekitar Rp.2.600.000; , darimana saya mencari uang Rp.5.600.000; , tolonglah pak ” ujar ibu tersebut sambil berlinang air mata.

Walikota Batam , Rudi SE , dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam , Muslim Bidin serta Kepala Sekolah SMKN tesebut , saat dimintai klarifikasi terkait aksi pungli pada PPDB ini tidak memberikan respon atau tidak ada menanggapinya sama sekali. seolah orang nomor satu Kota Batam ini mengamini aksi pungli yang membenani para orangtua calon siswa tersebut.(red)