BATAM,potretkepri.com-Humas Adya Thirta Batam (ATB) Enriqo Moreno Ginting berkata tidak mengetahui besaran uang jaminan pelanggan (UJL) dan biaya pemeliharaan meteran yang dikutip dan dipotong dari pelanggan ATB.
Meski ia mengakui dana tersebut disimpan ATB,tetapi ia mengatakan tidak mengetahuinya disimpan dimana.”dana itu disimpan ATB,tapi saya tidak tau disimpan dimana dan tidak tau berapa jumlahnya”jawabnya kepada media ini kemarin.
Meski media ini meminta printout jumlah besaran dana pemeliharaan meter dan uang jaminan pelanggan,namun ia tidak dapat memastikan bisa atau tidak untuk memberikan printout tersebut.” saya tidak bisa memastikan itu,bisa atau tidak ” ucapnya.
Jumlah pelanggan ATB saat ini sebanyak 240.000;dari jumlah itu dikenakan sebesar Rp.10.000; perbulan untuk biaya pemeliharaan.sedangkan disaat penyambungan meteran baru,pelanggan dipotong sebesar Rp.150.000;untuk jaminan.” masa meteran air milik ATB,tetapi perawatannya dibebankan kepada pelanggan ” ujar Ketua LSM Gebuki Kepri,Thomas AE.
Tidak hanya itu,aktivis senior Kota Batam yang getol bersuara ini, mendesak ATB untuk mengembalikan uang jaminan pelanggan (UJL) dan biaya pemeliharaan meter itu kepada pelanggan ATB.”kita mendesak ATB mengembalikan dana tersebut”sambungnya.
Sesuai hitungan kasar,lanjut Thomas.Adya Tirta Batam (ATB) telah menarik uang jaminan pelanggan (UJL) sekitar Rp.25 miliar,sedangkan jumlah biaya pemeliharaan meter yang dipotong Rp.10.000; per bulan jauh lebih besar.” jumlah keseluruhan bisa saja ratusan miliar ” sambungnya.
Ia berpesan,agar menyadari bahwa ATB hanyalah selaku pengelola air bersih saja dari BP-Batam selaku penyedia air baku,untuk itu agar tidak menyakiti perasaan pelanggan.pelanggan itu,lanjut Thomas,adalah sumber penghasilan ATB dan lumbung pendapatan ATB.” pelanggan itu tiap bulan bayar tagihan air,terlambat sedikit dikenakan denda.nah dari sinilah sumber pendapatan ATB “katanya.(red)