Karimun,potretkepri.com-Kabag Humas Pemkab Karimun , Didi Irawan , identik dengan Kabag Humas pemberi harapan palsu (PHP) atau istilah jaman saat ini Kabag Humas jaman now.mengapa mirip ? ini dia alasannya.
Salah satu diantara masalah tersebut adalah tumpukan hutang di bidang humas kepada sejumlah media yang belum dilunasi hingga hari ini Kamis (12/4/2018). Untuk meyakinkan pihak yang bertanya tentang belum dibayarnya tagihan di Tahun 2017 tersebut , Kabag HUmas Pemkab Karimun , Didi Irawan , memberikan sejumlah janji palsu (PHP) dengan maksud agar pihak yang bertanya untuk sementara bisa tenang , meski apa yang ia ucapakan dari bibirnya tersebut seolah-olah ia lupa. ” siapa ini , tagihan apa tuh. propaganda ? sabar dulu saya masih saya tanya dulu Kasuba Rio apa masalah ini ” begini gaya Didi Irawan menjawab potretkepri.com (12/4/18).
Sebelum-sebelumnya . Didi Irawan berkata bahwa tanda tangannya belum diakui di BUD karna ia masih baru dilantik sebagai Kabag Humas Pemkab Karimun , sehingga masih perlu menunggu beberapa hari kedepan. ” sabar pak , anggaran itu.tangihan terhadap media yang telah ter verifikasi di Dewan Pers semua dibayar. itu perintah bupati ” begitulah ia meyakin media ini sebelum silam.
Menyoal pembayaran di Humas Pemkab Karimun terhadap sejumlah media anggaran Tahun 2017 yang sampai April 2018 ini belum di Bayar , belum diketahui apa penyebabnya .Namun yang pasti, Bupati Karimun Aunur Rapiq saat mengikuti acara MTQ di Kundur dua bulan lalu dengan tegas menjawab , bahwa tagihan terhadap media yang ter verikasi semua di bayar. ” tagihan untuk media yang telah ter verifikasi di Dewan Pers semuanya di bayar ” begitu penjelasan Aunur Rapiq waktu itu kepada sejumlah awa media.
Hal serupa juga diutarakan Didi Irawan.sekitar dua minggu yang lalu kepada media ini ia berkata . semua tagihan media yang belum dibayar akan di lunasi dan anggaran pun ready untuk membayarnya. ” ya semua dibayar taguhan media ter verifikasi.perintah Bupati juga begitu. saya akan sampaikan kepada keuangan jika ada udah ada biar media awa dulu yang lebih dulu dibayar ” ucap Didi diruang kerjanya.(amr)
