Aksi massa mulai ricuh dan melempari Kantor BP-Batam dengan benda-benda keras/batu.
Batam,potretkepri.com-Sekitar 4000 warga dari enam belas titik Kampung Tua Pulau Rempang dan Pulau Galang ,Kota Batam,Provinsi Kepulauan Riau ,menggelar aksi demo di depan Kantor BP Batam , pada Senin (11/9/2023). Aksi yang digelar kali ini adalah terhitung yang kedua kali setelah aksi sebelumnya yang digelar pada tanggal (23-08-2023) tidak menemui kesepatakan.
Tidak main-main,tuntutan ribuan warga yang berdemo ini tetap pada pendiriannya yaitu menolak direlokasi.Namun diyakini warga merasa kecewa terhadap Kepala BP-Batam H Rudi yang berterus terang mengatakan tidak mempunyai wewenang untuk memenuhi tuntutan warga yang menolak direlokasi.Rudi berkata bahwa kewenangan membuat keputusan ada di pemerintah pusat.
Orang nomor satu di Kota Batam tersebut dihadapan aksi massa berkata tidak memiliki kewenangan untuk memutuskan tuntutan warga tersebut,sehingga ia menawarkan agar sebanyak lima orang warga sebagai perwakilan dibawa ke Jakarta untuk berdialog secara langsung dengan pemerintah pusat dalam menyampaikan tuntutan.
Namun kemudian aksi damai yang tergabung dalam Laskar Pembela Marwah Melayu yang awalnya berlagsung damai ini pun berubah menjadi ricuh.Sebab diantara ribuan massa tersebut mulai melempari Kantor BP-Batam dengan benda tumpul.
Selain sejumlah kaca kantor ini banyak yang hancur dan pecah , pagar kantor BP-Batam mulai dari samping dekat Kantor Pos hingga gerbang utama BP-Batam ikut dirusak oleh massa.
Namun petugas keamanan yang berjaga pun memukul mundur warga yang demo ini dengan cara menembakkan gas air.
Hingga sekitar pukul 14 Wib,massa masih berkumpul dan menyebar di sekitar kantor BP-Batam hingga kantor Pemko Batam.Dan terlihat aparat keamanan terdiri dari anggota Polri,TNI,Satpol PP dan Ditpam masih bersiaga dilokasi. (andreas)