Batam, potretkepri. com-Mustofa Widjaja, Kepala BP Batam tahun 2006-2015 memberi kuliah perdana kepada mahasiswa baru Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Galileo Batam. Dalam uraiannya, ia menyebut Batam sudah saatnya jadi motor ekonomi Indonesia.
“Hal pertama yang harus kita identifikasi adalah letak geografis. Geopolitik menentukan geostrategis. Tidak ada kota di Republik Indonesia ini yang memiliki jarak terdekat dengan dunia internasional selain Batam”, ujarnya.
Mustofa menegaskan letak geografis Batam adalah nilai istimewa untuk menunjang kejayaan ekonomi. “Kita dengan mudah bisa langsung berinteraksi dengan Singapura, Malaysia, dan seterusnya”, katanya.
Ia juga menyinggung merosotnya nilai tukar rupiah akhir-akhir ini. “Keunggulan geografis di jalur pelayaran internasional adalah modal Batam untuk langsung menggenjot ekspor guna menyeimbangkan nilai tukar rupiah. 50% lalu lintas energi dan 250% perdagangan dunia didistribusikan melalui Selat Malaka yang tepat berada di depan Batam”, tambahnya.
Calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI daerah pemilihan Provinsi Kepulauan Riau ini menambahkan pentingnya menanamkan kesadaran sejarah kebesaran Kesultanan Riau-Lingga kepada sekolah-sekolah, universitas, instansi pemerintahan, serta masyarakat Kepulauan Riau secara luas.
“Singapura, bahkan juga sebagian Malaysia saat ini pernah menjadi bagian dari negeri Kesultanan Riau-Lingga. Aktivitas pelayaran dengan interaksi ekonomi yang aktif harus kita maksimalkan. Hari ini saja orang Kepri masih terbiasa berlayar dari satu pulau ke pulau lain. Laut bukan penghalang bagi orang Kepri, laut adalah penghubung”, ujarnya.
Mustofa memaparkan makalah berjudul “Peran Batam dan Ekonomi Indonesia: Peluang dan Tantangan”. Acara diadakan di Hotel Nagoya Plasa, Batam, pada Sabtu (22/9/2018). Ratusan mahasiswa baru terlihat antusias mengikuti rangkaian acara.(***)
