
BATAM,potretkepri.com-Aroma dugaan suap,pada penerimaan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP ) Kota Batam , kini semakin menguap.Bahkan aroma ini kian mulai menyengat,menyeruak dan terendus kemana-mana.
Tidak main-main,kentalnya isu dugaan suap ini semakin tidak tertangkis lagi,bahkan isu ini memancing Ketua National Corruption Watch (NCW) Provinsi Kepri,Mulkansyah , berkata tegas supaya borok bentuk apa`pun yang terjadi pada penerimaan Sat Pol PP ini segera diungkap secara terang benerang.
” borok sekecil apa`pun pada penerimaan itu supaya diungkap dan itu tugas penyelidik ” ujar Mulkan kepada tim AMJOI,Kamis (01/10) sekira pukul 19 Wib.
Ia mengatakan,sedang berjalan untuk mengumpulkan bukti-bukti adanya kwintansi pada penerimaan itu,serta menjaring informasi dugaan adanya keterlibatan pihak pihak ketiga yang berperan menyangkut titip menitip. ” kabarnya banyak juga titipan-titipan,termasuk titipan dewan.saya sudah mendengarkan itu “ sambungnya.
Isu pelicin pada penerimaan ini berfariasi dari belasan juta hingga puluhan juta rupiah.Celakanya lagi meski telah berbulan-bulan kerja,Satpol PP tersebut tidak menerima gaji meski jasa mereka telah dipergunakan menggusur pemukiman liar (Ruli maupun PKL) .
Yang paling mencengangkan lagi,adanya statement Wali Kota Batam,Ahmad Dahlan , yang mengatakan tidak mengetahui penerimaan tersebut dan gaji mereka tidak dianggarkan dalam APBD maupun APBD Perubahan.
Kepala satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Hendri , tidak berkomentar saat dimintai tanggapan oleh tim AMJOI .(red / AMJOI)