NATUNA,potretkepri.com-Gubernur H.Muhammad Sani merancang pembangunan ke depan dengan terpenuhinya elektrifikasi ke sejumlah pulau di Kepri. Program ini diberi nama dengan merangkai pulau dengan listrik. Target Gubernur, tiap daerah di Kepri, listriknya tersedia dan mencukupi. Hal itu dikatakan Gubernur Sani saat dialog dengan masyarakat Pulau Laut, Kabupaten Natuna, di Balai Pertemuan Pulau Laut, beberapa lalu
Gubernur ke Pulau Laut, yang berjarak tiga jam dari Vietnam jika menggunakan speed boat, juga menyerahkan Dana Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan, Kelurahan dan Desa. Di pulau yang berpenduduk 2263 jiwa itu, Gubernur ditemani anggota DPRD Kepri Sofyan Syamsir dan Iskandarsyah. Ada juga Danlantaman IV Tanjungpinang Laksamana Pertama TNI Sulistiyanto, Kasrem Kolonel Inf Sudarmadi, Kadis Ops Lanud Mayor Let Wahyu Yudha. Hadir juga Bupati Natuna Ilyas Sabli, Ketua DPRD Natuna. Sementara dari SKPD Pemprov Kepri, hadir Kadis Kelautan dan Perikanan Raja Ariza, Kadis Kebudayaan Arifin Nasir, Kadis Pertanian Kehutanan dan Peternakan Said Jaafar, Kepala Biro Pemerintahan Misni dan Kepala Biro Umum Misbardi. Pernyataan soal merangkai pulau dengan listrik itu, menjadi salah satu tanggapan Gubernur Sani terhadap pertanyaan warga Pulau Laut tentang kondisi kelistrikan di salah satu pulau terdepan dari 19 yang ada di Kepri.
Sebenarnya, kata Sani, soal listrik, jangankan di Pulau Laut, di Tanjungpinang juga masih belum beres. Bahkan, saat ini hingga tiga kali sehari dan Gubernur mengaku dirinya sampai ikut demo tentang masalah listrik ini. “Ke depan, konsep pembangunan yang akan diteruskan adalah merangkai pulau dengan listrik,” kata Sani. Saat ini, Sani mengatakan, konsep merangkai pulau dengan transportasi sudah berhasil walaupun belum sempurna. Sudah ada Sabuk Nusantara 30 dan 39 yang menghubungkan hingga ke kawasan Natuna dan Pulau Laut. Tapi, masalah listrik ini tidak di tangan pemerintah daerah. Kalau bisa, kata Gubernur, langsung diputuskan. Tapi masih di tangan PLN. Dibantu mesin, mereka berhitung dengan kuota bahan bakarnya. Masalah listrik ini pun sudah berkali-kali disampaikan kepada Jakarta, tapi masih begini begini saja. Soal Sabuk Nusantara, meski berterima kasih, masyarakat masih mengajukan permintaan kepada Gubernur. Mereka ingin agar Sabuk Nusantara ketika merapat ke Pulau Laut tidak di waktu malam, tapi di siang hari. Saat ini, Sabuk Nusantara selalu menyingahi Pulau Laut jam 1 malam dan berjalan lagi pukul 03.00 dini hari. kata salah seorang warga, dengan menyinggahi Pulau Laut, kehidupan perekonomian semakin membaik.
Untuk perubahan jadwal, Gubernur mengatakan akan menyampaikan kepada Jakarta yang memiliki wewenang untuk itu. Gubernur Sani juga menyampaikan saat ini Pemprov masih meminta tambahan dua kapal lagi. Sani berharap, tambahan kapal ini akan membuat jadwal masuk kapal tidak lagi pada dini hari. Menjawab pertanyaan masyarakat soal pelabuhan, Gubernur Sani mengatakan saat ini sudah ada kucuran dana hingga Rp70 miliar untuk pembangunan di Pulau Laut. Sementara, permintaan warga soal jalan lingkar yang mencapai 35 kilometer, kata Gubernur, akan dibantu secara bertahap. Saat ini, ada anggaran Rp 1 miliar untuk pembangunan jalan lingkar di Pulau Laut. Sebab setiap tahun, selalu ada pembangunan jalan lingkar di berbagai daerah dan ini dilakukan secara berangsur-angsur.
Gubernur juga menyatakan akan mengalokasikan pembangunan pabrik es serpih, yang akan membantu proses kerja para nelayan yang ada di Pulau Laut. Dalam kesempatan itu, Gubernur juga memberi bantuan hibah sebesar Rp 50 juta yang diharapkan dapat memperbaiki genset listrik yang ada di Pulau Laut. Secara umum, Gubernur mengaku bangga dengan masyarakat Pulau Laut. “Saya bangga masyarakat dengan keterbatasan, tapi masih cukup bagus. Ini karena kita selalu menyerahkan diri kepada Allah. Jangan lari dari ajaran agama,” kata Gubernur.(as/hms)