JAKARTA-Konferensi Asia Afrika (KAA) ke 60 yang digelar di Jakarta Convention Centre (JCC) resmi dibuka Presiden RI Joko Widodo, Rabu (22/4). Dalam pertemuan internasional tersebut turut hadir delegasi dari 105 negara-negara Asia dan Afrika, 15 negara pengamat dan 17 organisasi internasional.
Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan, momentum 60 tahun peringatan KAA dapat terus mengumandangkan solidaritas negara-negara Asia-Afrika. KAA sejak pertama kalinya digelar, tentu sudah banyak berubah dengan saat ini. Ada negara yang sudah merdeka namun sekarang sudah lepas dari penjajahan.
“Namun perjuangan kita belum selesai. Dunia yang kita warisi, masyarakat kita butuh keseimbangan global,”pada acara yang dibuka sekitar pukul 09.45 Wib itu.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengingatkan peristiwa konferensi pertama enam puluh tahun yang lalu. Dimana, tantangan dan perjuangan yang dihadapi oleh Asia dan Afrika belum selesai.
Ada beberapa tujuan dalam pertemuan KAA kali ini, seperti penguatan kerjasama Selatan-Selatan untuk mempromosikan perdamaian dunia dan kesejahteraan. Selain itu, fokus mereka juga yang hadir akan nasib Palestina dan perlunya struktur ekonomi baru kolektif untuk mendukung perjuangan untuk stabilitas dan kesetaraan sepanjang dua benua.
Kehadiran para pemimpin dan delegasi bertujuan untuk berbagi pengalaman, memperkuat kemitraan dan membahas strategi untuk mengatasi tantangan-tantangan bersama dan meningkatkan pembangunan ekonomi di kedua benua melalui kerjasama Selatan-Selatan lebih kuat.
Puncak konferensi, berlangsung pada tanggal 22 dan 23 April 2015 di Jakarta Convention Centre. Pada 24 April, semua peserta akan ke Bandung untuk menghidupkan kembali upacara bersejarah pertama dihadiri oleh para pemimpin dan delegasi yang berpartisipasi 60 tahun yang lalu.
KTT tahun ini diperkirakan akan menyimpulkan dengan tiga hasil, yakni pesan Bandung, penyegaran kembali NAASP dan deklarasi dukungan negara-negara Asia dan Afrika ‘untuk Palestina.
Dalam pidato tersebut, Jokowi juga menyinggung soal perang melawan narkoba.“Kita harus memerangi narkoba, karena narkoba merupakan musuh kita bersama,” kata Joko Widodo dalam pidato yang disampaikan dalam Bahasa Indonesia.(media centre)