BATAM,potretkepri.com-Ratusan orang penumpang KM Kelud yang tidak memiliki tiket diberi julukan “kambing”.Istilah “kambing” untuk penumpang yang tidak memiliki tiket ternyata bukan lagi hal baru,bahkan istilah ini ternyata cukup tenar.
Ratusan penumpang KM Kelud tanpa tiket ini tetap membayar ongkos dengan istilah “lapor diatas kapal” dengan menggunakan jasa orang tertentu atau orang yang telah dikenal oleh pihak kapal dengan bayaran berfariasi antara Rp200 hingga Rp300 ribu per orang.
Hasil investigasi media ini diatas kapal menunjukkan,seluruh penumpang KM Kelud yang tidak memiliki tiket namanya dicatat satu persatu meskipun nama tersebut tidak sesuai dengan nama asli alias nama samaran.Tujuan pendataan nama itu untuk mengetahui jumlah penumpang “kambing ” yang tidak memiliki tiket.
Seluruh petugas kapal pada saat pengecekan tiket mencatat jumlah penumpang tanpa tiket ini melalui pengurusnya yaitu orang yang telah dikenal dan dipercaya pihak kapal.
“punya kamu berapa banyak? yang diatas tadi punya kamu juga tanya petugas kapal terhadap orang tersebut”kemudian pengurus “kambing” ini menjawab ini nama-namanya cif”jawabnya.
Diduga kerjasama antara petugas kapal dengan pengurus penumpang tanpa tiket telah terjalin baik,bahkan ada kemungkinan pihak kapal menyediakan beberapa tempat bagus untuk “dijual” kepada penumpang nonseat.
Sejauh pantauan didalam kapal.tidak sedikit penumpang nonseat yang mengeluh akibat dilarang oleh petugas kapal untuk mendiami satu tempat,yang mana tempat tersebut disinyalir diberikan kepada penumpang “kambing” tanpa tiket tersebut.
“jangan ditempat ini ,tempat ini emergency ,pindah saja keatas ke dek tujuh”ujar Togar menirukan pembicaraan petugas kapal itu.Peristiwa serupa dialami penumpang lainnya.(as)