Bentrokan antara aparat TNI,Polri Satpol PP dengan masyarakat di Rempang Galang,Kota Batam,pada Kamis (7/9/2023)
Batam,potretkepri.com-Ketua RW 5 Kelurahan Sembulang,Kota Batam ,Romi Susandi menyayangkan tindakan represif yang dilakukan oleh aparat TNI-Polri terhadap masyarat yang bermukim di Rempang Galang.Ia mengatakan,apparat TNI-Polri seharusnya menjaga dan melindungi masyarakat dalam setiap persoalan,namun faktanya aparat negara TNI-Polri Satpol PP malah bentrok dengan masyarakat hingga melakukan tindakan kekerasan terhadap masyakat Rempang-Galang yang berjuang mempertahankan haknya dengan tetap menolak untuk direlokasi.
Dikatakannya,bentrokan yang terjadi antara petugas Satpol PP ,TNI-Polri dengan masyarakat Rempang Galang menyisakan kesedihan mendalam bagi mereka.Dimana dalam bentrokan tersebut mengakibatkan banyak korban yang berjatuhan,dari usia dewasa hingga anak-anak harus dilarikan ke Rumah Sakit untuk mendapatkan pertolongan.Selain korban luka-luka,banyak warga yang sesak bernapas hingga sejumlah anak-anak sekolah ada pingsan akibat keganasan gas air mata yang disemprotkan oleh apparat.

“peristiwa ini ibarat menelan pil pahit dan merasa “terjajah” ditanah kelahiran sendiri .sangat sedih ,itulah yang kami rasakan saat ini “sebut dia.
Romi mengatakan,sebanyak 16 titik kampung tua tersebar di Rempang-Galang dengan perkiraan jumlah penduduk sekitar 14 ribu KK.masing-masing besiaga menjaga agar tidak terjadi pemasangan patok dan 16 titik kampung tua tersebut secara tegas menolak direlokasi “kami ingin tinggal menetap disini dan menolak direlokasi” ujarnya kepada potretkepri.com Jumat (8/9/2023).
Ia menyampaikan permohonannya kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo agar peduli dan tanggap terhadap persoalan yang menimpa warga Rempang Galang serta menghentikan rencana proyek pengembangan Rempang-Galang. (as)