
Karimun, Potretkepri.com – Tidak dibayarkannya sejumlah proyek Tahun Anggaran 2019 disejumlah dinas di Pemda Karimun, provinsi kepulauan Riau, kepada sejumlah rekanan, membuat gerah Ketua Komisi II DPRD setempat.
Nyimas Novi Ujiani, Ketua Komisi II mengatakan akan memanggil dinas terkait dalam rapat hearing lintas komisi pada Senin mendatang.
” Senin, saya akan hearingkan dengan Dinas terkait dalam hal ini BPKAD dan Dinas Perkim dan PU, dan saya akan mengajak komisi III juga. Kita adakan rapat lintas Komisi, RDP dengan mereka,” tulis politisi PKB ini dalam pesan elektroniknya, Jumat, (01/05/2020).
Hal inipun disambut disambut baik oleh rakanan Pemda yang hingga saat ini proyeknya belum terbayarkan.
“Alhamdulillah jika DPRD Karimun merespon cepat atas permasalahan yang kami alami. Apalagi ditengah pendemi wabah Corona seperti saat ini, ekonomi sudah sangat terpuruk. Semoga hal ini tidak sekedar “angin sejuk” saja, tetapi ada hasil, karna ini hak kami, hak yang tertunda hingga Lima bulan,” ujar Bayu, Direktur CV Satriani menjadi rekanan Dinas Perumahan dan pemukiman Pemda Karimun.
Bayu juga berharap, agar dalam Rapat lintas Komisi nanti, para anggota dewan juga dapat memperjuangkan kerugian rekanan selama empat bulan terakhir.
“Dalam rapat nanti, kami berharap para wakil rakyat memperjuangkan kerugian kami sebagai kontraktor dalam masa penantian empat bulan ini. Untuk menutupi operasional, kami terpaksa meminjam dana kepihak lain dengan suku bunga yang cukup tinggi. Sementara, pihak dinas perkim melakukan pemotongan atau CCO, kami menerima itu. Tapi, mohon juga mereka mengganti kerugian kami atas suku bunga karna tak kunjung berbayar,” terang Bayu dibilangan Meral, Jumat siang.
Selai itu juga, dia meminta agar DPRD Karimun dapat mempertanyakan oknum oknum yang meminta uang “pelicin” agar pengurusan pencairan dapat terealisasi pada bulan Januari lalu.
” Jika kami diundang, kami ingin mempertanyakan kepada pihak dinas, siapa oknum-oknum yang mengatasnamakan dinas, yang meminta sejumlah uang agar pembayaran dapat dilaksanakan pada bulan Januari silam. karna kami merasa tertipu, sudah memberikan uang, tapi tak ada pencairan juga,”ungkapnya.( dian b.s )