BATAM,potretkepri.com-Ketua Gerakan Berantas Korupsi (Gebuki) Provinsi Kepri,Thomas AE meminta Adya Tirta Batam (ATB) untuk mengembalikan uang jaminan pelanggan sebesar Rp.150.000; dan uang perawatan meteran sebesar Rp.10.000 ribu yang dipotong dari 240.000; pelanggan per setiap bulan.Ia menegaskan,jumlah uang tersebut tentunya berjumlah besar,hal itu bisa dibuktikan dari besarnya jumlah pelanggan ATB di Kota Batam.
” saya meminta ATB untuk mengembalikan seluruhnya uang pelanggan,baik biaya perawatan maupun jaminan pelanggan,sudah tidak saatnya lagi melakukan “pembodohan”,pelanggan itu adalah sumber pendapatan dan lumbung ATB,jadi jangan sakiti hati pelanggan ” ucapnya di Nagoya,Selasa (31/3) sore.
Ia mengatakan,sesuai email yang diterimanya dari pihak ATB untuk saat ini pelanggan ATB di Kota Batam berjumlah 211.000 ribu;dari jumlah tersebut dikutip biaya Rp.10.000 ribu untuk perawatan meteran, sedangkan pada saat penyambungan meteran baru,pelanggan dikenakan biaya Rp.375.800 dari biaya penyambungan itu dipotong Rp.150.000 ribu untuk jaminan meteran.
Ia juga berkata,biaya penyambungan meteran ATB itu dianggap terlalu besar dan memberatkan masyakarat serta jauh beda dengan Telkom dan PLN.”jika dihitung uang jaminan pelanggan ATB berjumlah sekitar 23 miliar,ditambah lagi dengan biaya perawatan meteran sekitar 2 miliar per bulan.jika dikalikan selama 20 tahun tentu saja jumlahnya cukup besar”katanya.
Sementara itu,Humas ATB Enriqo Moreno Ginting,berkata saat ini jumlah pelanggan ATB di Kota Batam sebanyak 240.000;pelanggan.sedangkan mengenai biaya perawatan yang dipotong Rp.10.000; per bulan dari pelanggan bertujuan untuk memperbaiki atau mengganti meteran pelanggan jika ditemukan ada yang rusak
atau yang tidak layak pakai.
Menurutnya,meteran pelanggan yang tidak layak pakai atau rusak akan diketahui disaat ATB melakukan tera ulang meteran per sekali 5 tahun,dan biaya pengganti meteran tidak dikenakan kepada pelanggan.”untuk biaya perawatan yang dipotong dari warga tujuannya untuk perawatan meteran jika rusak”ujar Enriqo.
Mengenai biaya jaminan bernilai Rp.150.000; per pelanggan,Enriqo mengatakan.bertujuan sebagai jaminan atau deposito pelanggan.misalnya,jika diantaranya ada yang pembayarannya menunggak akan dipotong dari dana jaminan tersebut.dan dana tersebut akan dikembalikan jika diantara pelanggan ada yang berhenti sebagai
pelanggan ATB.
“gunanya sebagai jaminan,misalnya jika ada pelanggan yang pembayarannya menunggak,maka akan dipotong dari jaminan tersebut,apalagi di Batam banyak rumah yang dikontrakkan oleh pemiliknya.jika pengontraknya keluar dan belum bayar air maka dipotong dari jaminan itu”sambungnya.
Uang jaminan dan biaya perawatan meteran pelanggan tersebut,menurut Enriqo disimpan oleh ATB,namun ia tidak mengetahui disimpan direkening bank atau disimpan didalam kas.Tidak hanya itu,Humas ATB ini tidak mengetahui besaran jumlah uang jaminan dan uang perawatan meteran pelanggan tersebut.”saya tidak tahu berapa jumlahnya,namun uang itu disimpan oleh ATB.bisa saja dihitung-hitung jumlahnya berapa”ujarnya.(red)