Pemerintah Kota Batam akan melakukan pemaparan pengelolaan Pasar Induk Jodoh, meski keberadaannya sampai saat ini masih mangkrak. Langkah ini ditempuh beriringan proses peralihan hibah gedung tersebut dari Pemerintah Provinisi Riau.
“Insha Allah, hari Selasa (Besok) akan ekspos bagaimana pengelolaan Pasar Induk kedepannya,”kata Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Kota Batam Suzairi, akhir pekan lalu.
Dalam ekspos itu, beberapa investor akan diundang tentang bagaimana pengelolaan pasar tersebut bila sudah difungsikan. Apakah sebagai pasar distributor atau turut mengambil peran sebagai pasar eceran.
Ia mengakui, peran Pasar Induk dalam mengendalikan harga sangat penting. Bila melihat situasi saat ini, harga beberapa jenis kebutuhan rumah sangat fluktuatif. Kemudian selisih harga antar pasar, bisa terjadi cukup jauh.
“Kalau sudah ada pasar induk, ini bisa kita kontrol. Kalau pasar Legenda, selisih dengan yang di Jodoh Rp 500 itu masih wajar, karena ada biaya transportasi. Tapi kalau sudah mencapai Rp4 ribu, itu sudah tidak wajar,”katanya.
Karena itu, kehadiran Pasar Induk memang sangat diperlukan. Dimana proses perlihan aset saat sudah sampai ditingkat Provinsi Riau. Karena, saat pembangunan, Batam masih dalam satu wilayah administratif Riau sebelum terpisah menjadi Provinsi Kepri.(mediacentre)