BATAM,potretkepri.com-Kepala Kantor Departemen Agama (Kakandep) Kota Batam,Zulkifli berpesan agar pemilik diskotik di Kota Batam supaya mematuhi perijinan yang dimiliki dan melakukan pengawasan dengan ketat agar didalam diskotik tidak ada aktivitas untuk menjual yang namanya minuman keras (miras) dan narkoba.”himbauan saya agar pemilik diskotik menjaga usahanya dengan ketat agar minuman keras dan narkoba jangan sampai lolos.jangan sampai diskotik menjadi sarang narkoba”ujarnya kepada media ini,Kamis (19/3/15).
Ia menegaskan,diskotik merupakan tempat represing yang sehat dan bisa dimanfaatkan sebagai tempat untuk menghilangkan rasa penat bagi yang orang yang bekerja seharian bukan untuk tempat dijadikan sebagai tempat transaksi obat-obatan terlarang seperti pil ekstasi dan sabu dan yang lainnya.”diskotik itu seharusnya tempat represing sehat,bukan untuk penjualan narkoba”ucapnya.
Sama halnya dengan Uztad Salam,berkata merasa prihatin begitu mendengar Indonesia berstatus darurat narkoba.apalagi provinsi Kepri ditahun 2013 sila dinyatakan menduduki peringkat tingginya peredaran narkoba di Indonesia setelah Jakarta.Ia pun meminta supaya perlawanan terhadap narkobaditingkatkan,menutup setiap tempat hiburan yang dianggap rawan dan rentan dengan peredaran narkoba.”bagi kita tidak ada tempat untuk narkoba,harus dilawan dan peredarannya ditutup”pintanya.
Ia turut meminta kepolisan polda kepri menggelar razia dihiburan dari kelas kecil hingga yang hiburan besar karena hiburan malam dikenal rawan dengan peredaran narkotika.mengingat diskotik terbesar di Provinsi Kepri berada di Batam dan masih tujuan bagi banyak orang.
Sementara Ketua DPP KAT dan HAM ,Ilham Purba,mengatakan.diskotik merupakan sarang peredaran narkoba kelas kakap.bahkan bisa disebut diskotik di Batam sebagai pemegang rating tertinggi di provinsi Kepri”saya yakin,peredaran didalam diskotik apalagi pil ekstasi cukup tinggi”ucapnya.
Ilham pun mendesak agar Polda Kepri menggelar razia dan memberangus peredaran narkoba didalam hiburan malam dan diskotik.”jika hal ini dibiarkan,maka provinsi kepri bisa menduduki peringkat pertama di Indonesia,bukan lagi Jakarta”tegasnya.(am)